Jumat, 26 Desember 2008

Hasratku

Hasratku...

Suatu saat di musim penghujan
ketika hati mudah untuk jatuh
Rasa ini bergejolak tiada henti
Hasrat tubuh untuk sedikit menyentuh
Namun entah kenapa kelemahan ini selalu menghantui
Memukul, menekan, menghina, menahan 1001 hasratku


Apa takdir, mengapa takdir, bagaimanakah takdir.
Sudah tiada berarti dan bermakna lagi
Saat ku menyianyiakan my one chance to be happy
Semuanya terasa hampa dan hambar tanpa cinta
Cintaku adalah dirinya, tanpanya hilang cinta


Apakah bunga, mengapa bunga, ingatkah bungaku?
Sudah kehilangan momentum untuk memupuk kisah kasih
Sudah tiada lagi yang kuinginkan bila tanpa kehadirannya
Kenikmatan, pelacuran, aturan, insanity, kebajikan = pupus
Senyumnya, tatapannya telah mengikat perjanjian revolusi damai
Pesonanya, keramahannya, keindahan jiwa & raganya oh sempurna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar