Jumat, 26 Desember 2008

MEREKAH

Merekahlah senyum indah itu

Mengawali hari dengan keriangan

Dan bait puitis yang indah mulai menjalar

Memberikan sentuhan hangat ke sekujur persendian hidupku

Maka lagu-lagu romantis pun terus mengalun

Menghibur hati para gadis yang terlelap di ranjangnya

Sesaat yang lalu

Air gerimis masih menuruni tangga langit

Dan mengukir wajah dingin di tembok-tembok ruang

Namun pelangi mulai menampakkan wajah ranumnya

Hingga petir yang bergemuruh terpaksa mengalah

Dan memberikan roda kehidupan ke sisinya

Embun yang berdiskusi dengan pagi mulai kelelahan

Dan sinar sang surya tampak bergelantungan di reranting langit

Tak jauh beda dengan monyet-monyet nakal di rimba

Ah, begitu sempurna kerlingan matamu itu

Angin pun sempat berbisik :

” Aku terhanyut dalam keindahan tatapnya ” bisiknya lirih

Mungkin kau tercipta untuk menaklukan kelakianku

Hingga aku tergigil bila tak melihat pancaran wajahmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar